Share

Sabtu, 14 Mei 2011

MAKAN DAN MINUMLAH SAMBIL DUDUK

BAGAIMANA JIKA KITA MAKAN DAN MINUM SAMBIL BERDIRI ??



Dari Anas dan Qatadah RA, dari Nabi SAW, "Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri." Qotadah RA berkata, "Bagaimana dengan makan?" Beliau menjawab, "Itu lebih buruk lagi." (HR. Muslim dan Turmidzi).



Dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda, "Jangan kalian minum sambil berdiri! Apabila kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan!" (HR. Muslim).

Saya mendengar ceramah seorang ustad, yang sangat berkesan dibenak saya

Berkesan bukan hanya karena kedalaman maknanya namun juga cara penyampaiannya yang lembut, dan sederhana tidak bertele-tele.



Beliau membahas tentang hukum makan dan minum sambil berdiri, sehubungan dengan maraknya "standing party" di berbagai event yang tengah menjadi trend karena alasan efisiensi tempat dan fleksibilitas. Dimana orang makan dan minum sambil berdiri untuk memudahkan berpindah-pindah tempat mencicipi makanan yang tersedia, untuk menghemat ruang dan bahkan makan sambil berjalan kesana kemari sambil ngobrol dan menyapa kerabat.


 
Terbitkan Entri

AGAR MAKAN DAN MINUM BERNILAI IBADAH

Rasulullah saw, selalu menghendaki hidup kita bermakna ibadah, tidak hanya ibadah dalam bentuk sholat, zakat, dzikir, mengaji, naik haji, namun juga didalam melakukan berbagai aktivitas sehari-hari kita. Caranya ? dengan meniati semua aktivitas kita Hanya karena Allah Swt, dan dengan berdoa agar aktivitas kita menjadi barokah. Karena itu kita meyakini Rasulullah selalu mencontohkan hal-hal yang pastinya baik dan bermanfaat.

Demikian pula halnya dalam makan dan minum, rasul mencontohkan untuk makan dan minum dalam kondisi duduk. Dimulai dengan membaca doa

Doa Sebelum Makan dan Minum

بِسْمِ اللَّهِ
Bismillaah
"Dengan menyebut nama Allah"
Doa di atas didasarkan pada hadits Umar bin Abi Salamah yang berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda kepadanya:
يَا غُلَامُ سَمِّ اللَّهَ وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ
"Wahai anakku, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah makanan yang berada di dekatmu." (HR Bukhari no. 4957 dan Muslim no. 3767 dari Maktabah Syamilah)
Dan juga hadits Aisyah radliyallah 'anha, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَامًا فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ فَإِنْ نَسِيَ فِي أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ فِي أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ
"Apabila seorang kalian ingin makan, hendaknya dia membaca "bismillah". Dan jika ia lupa membaca di awalnya, hendaknya ia membaca "bismillah fii awwalihi wa aakhirihi." (HR. al Tirmidzi dan Ahmad. Dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi no. 1513).
Hukum membaca "Bismillaah"
Berdasarkan hadits-hadits di atas, menunjukkan bahwa membaca "bismillaah" ketika makan dan minum adalah wajib dan berdosa bila meninggalkannya.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, "Yang benar adalah wajib membaca "bismillaah" ketika makan. Dan hadits-hadits yang memerintahkan demikian adalah shahih dan sharih. Dan tidak ada yang menyelisihinya serta tidak ada satupun ijma' yang membolehkan untuk menyelisihinya dan mengeluarkan dari makna lahirnya. Orang yang meninggalkannya akan ditemani syetan dalam makan dan minumnya."
Manfaat membaca "Bismilah" sebelum makan
Memulai makan dan minum dengan membaca "bismillaah" adalah sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan dalam sunnah terdapat banyak kebaikan dan keberkahan. Imam Ahmad mengatakan, "Jika dalam satu makanan terkumpul 4 (empat) hal, maka makanan tersebut adalah makanan yang sempurna. Empat hal tersebut adalah
  1. menyebut nama Allah saat mulai makan
  2. memuji Allah di akhir makan
  3. banyaknya orang yang turut makan
  4. berasal dari sumber yang halal."
Manfaat lainnya, akan berfungsi mencegah syetan dari ikut serta menikmati makanan tersebut.
Diriwayatkan dari Hudzaifah radhiyallahu 'anhu mengatakan, "Apabila kami makan bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka kami tidak memulainya sehingga beliau memulai makan. Suatu hari kami makan bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba datanglah seorang gadis kecil seakan-akan anak tersebut terdorong untuk meletakkan tangannya dalam makanan yang sudah disediakan. Dengan segera Nabi memegang tangan anak tersebut. Tidak lama sesudah itu datanglah seorang Arab Badui. Dia datang seakan-akan didorong oleh sesuatu. Nabi lantas memegang tangannya.
Sesudah itu beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya syetan turut menikmati makanan yang tidak disebut nama Allah padanya. Syaitan datang bersama anak gadis tersebut dengan maksud supaya bisa turut menikmati makanan yang ada karena gadis tersebut belum menyebut nama Allah sebelum makan. Oleh karena itu aku memegang tangan anak tersebut. Syetan pun lantas datang bersama anak Badui tersebut supaya bisa turut menikmati makanan. Oleh karena itu, aku pegang tangan Arab Badui itu. Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya, sesungguhnya tangan syetan itu berada di tanganku bersama tangan anak gadis tersebut." (HR. Muslim no. 2017)
Apabila lupa membaca "Bismillah"
Apabila sudah memulai makan atau minum, lalu teringat belum membaca basmalah, maka hendaknya membaca:
بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ
Bismillaahi Awwalahu wa Aakhirahu
"Dengan menyebut nama Allah, awal dan akhirnya."
Berdasarkan hadits Aisyah radliyallah 'anha, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرْ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِيَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِي أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ
"Apabila seorang kalian ingin makan, hendaknya dia membaca 'bismillaah'. Dan jika ia lupa membaca di awalnya, hendaknya ia membaca 'bismillaahi awwalahu wa aakhirahu'." (HR. Ahmad, Abu Daud, dan Ibnu Majah. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah: 3264 dan Shahih al–Targhib wa al-Tarhib, no. 2107)
Disebutkan dalam Riyadhus Shalihin, "Pernah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk dan ada seorang laki-laki yang sedang makan tapi belum membaca "bismillah" sehingga makanannya tinggal satu suap. Ketika ingin memasukkannya ke mulutnya, dia membaca, "Bismillaahi Awwalahu wa Aakhiaihu", maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tertawa, lalu bersabda, "Syetan ikut serta makan bersamanya, dan ketika dia menyebut nama Allah, dia memuntahkan apa yang ada di perutnya." (HR. Abu Dawud dan al-Nasai. Didhaifkan oleh Al-Albani dalam Shahih wa Dhaif Sunan Abi Dawud no. 3768)
MANFAAT MAKAN MINUM SAMBIL DUDUK DARI SEGI KESEHATAN



Dan ternyata dari segi kesehatan, organ penyaringan tubuh kita hanya bekerja jika dalam keadaan duduk.

Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani berkata "Minum dan makan sambil duduk, lebih sehat, lebih selamat, dan lebih sopan, karena apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lembut. Adapun minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras, jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama, maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan disfungsi pencernaan.
Air yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada 'pos-pos' penyaringan yang berada di ginjal. Nah. Jika kita minum berdiri. Air yang kita minum tanpa disaring lagi. Langsung menuju kandung kemih. Ketika langsung menuju kandung kemih, maka terjadi pengendapan disaluran ureter. Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter. Inilah yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya. Susah kencing itu penyebabnya.
Adapun Rasulullah SAW pernah sekali minum sambil berdiri, maka itu dikarenakan ada sesuatu yang menghalangi beliau untuk duduk, seperti penuh sesaknya manusia pada tempat-tempat suci, bukan merupakan kebiasaan. Ingat hanya sekali karena darurat! Begitu pula makan sambil berjalan, sama sekali tidak sehat, tidak sopan, tidak etis, dan tidak pernah dikenal dalam Islam dan kaum muslimin."

Dr. Ibrahim Al-Rawi melihat bahwa manusia pada saat berdiri, dalam keadaan tegang, organ keseimbangan dalam pusat saraf sedang bekerja keras agar mampu mempertahankan semua otot pada tubuhnya, sehingga bisa berdiri stabil dan dengan sempurna, yang melibatkan semua susunan syaraf dan otot secara bersamaan.

Sehingga dalam kondisi berdiri manusia tidak bisa mencapai ketenangan, padahal ini merupakan syarat tepenting pada saat makan dan minum, agar sistem pencernaan dalam keadaan siap untuk menerima makanan dan minum dengan cara cepat.
Ketenangan bisa dihasilkan pada saat duduk, karena syaraf berada dalam keadaan tenang dan tidak tegang.


Dr. Ibrahim Al-Rawi menekankan bahwa makanan dan minuman yang disantap pada saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf pada saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus.

Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (Vagal Inhibition) yang parah, untuk menghantarkan detak mematikan bagi jantung, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak.

Makan dan minum berdiri secara terus-menerus terbilang membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Para dokter melihat bahwa luka pada lambung 95% terjadi pada tempat-tempat yang biasa bebenturan dengan makanan atau minuman yang masuk. Sebagaimana kondisi keseimbangan pada saat berdiri disertai pengerutan otot pada tenggorokan yang menghalangi jalannya makanan ke usus secara mudah, dan terkadang menyebabkan rasa sakit yang sangat yang mengganggu fungsi pencernaan, dan seseorang bisa kehilangan rasa nyaman saat makan dan minum.

Nah, rupanya memang hal yang selama ini dianggap biasa, dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal pada tubuh kita. Itulah sebabnya, kita dianjurkan untuk makan dan minum sambil duduk, bukan sambil berdiri. Sebisa mungkin, carilah tempat duduk ketika kita hendak makan atau minum sesuatu.

Subhanallah, Allah memang betul-betul hebat, telah mengatur sedemikian ini.

Semoga bermanfaat. Wallahu 'alam…


Sumber : ceramah, browsing

http://estetikarea.wordpress.com/2010/11/13/hindari-makan-dan-minum-sambil-berdiri/
http://www.voa-islam.com/islamia/doa/2010/04/28/5553/doa-sebelum-makan-dan-minum/

0 komentar:

Posting Komentar